PENGERTIAN
, KEDUDUKAN DAN KONSEP DASAR EVALUASI
BELAJAR
A.
Pengertian
evaluasi
Evaluasi berarti pengumpulan kenyataan secara
sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam
diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa.
Berikut
adalah pendapat para ahli mengenai evaluasi belajar :
1. Ralph Tyler beliau mengatakan, bahwa
evaluasi merupakan proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum ada dan apa sebabnya.
2. Cronbach dan Stufflebeam, definisi
tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan
tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
B. kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan
Menurut schwart2 dkk. Menyimpulkan bahwa penilaian
adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti dan faedah
suatu pengalaman. Pengalaman yang dimaksud disini adalah pengalaman yang
diperoleh berkat proses pendidikan jadi, pengalaman yang diperoleh siswa adalah
pengalaman sebagai hasil belajar siswa disekolah.
C.
Konsep dasar
evaluasi belajar dan pembelajaran.
Setiap orang yang melakukan suatu
kegiatan akan selalu ingin tahu hasil dari kegiatan yang dilakukannya. Siswa dan guru merupakan
orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, tentu juga mereka
berkeinginan mengetahui proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang dilakukanya.
Untuk menyedikan informasi tentang baik dan buruknya proses dan hasil kegiatan
pembelajaran, maka seorang guru harus menyelenggarakan evaluasi. Kegiatan
evaluasi yang dilakukan guru meencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi
pembelajaran sekaligus.
Disisi lain evaluasi juga merupakan
salah satu komponen sistem pembelajaran. Hal ini berarti evaluasi merupakan
kegiatan yang terelakkan dalam setiap kegiatan atau proses pembelajaran dengan
kata lain kegiatan evaluasi (baik evaluasi hasil belajar maupun evaluasi
pembelajaran) merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran.
SYARAT
– SYARAT EVALUASI
Dalam menyelenggarakan kegiatan evaluasi, kita perlu
memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi kegiatan evaluasi tersebut.
Syarat-syarat umumyang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
1) Kesahihan (
validitas ).
Kesahihanmenggantikan
kata validitas (validity) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Kesahihan dapat diterjemahkan pula
sebagai kelayakan interpretasi terhadap hasil dari suatu instrument evaluasi atau
tes danidak terhadap instrument itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi:
1. Faktor instrumen
evaluasi itu sendiri.
2. Faktor-faktor
administrasi evaluasi dan penskoran,
3. Faktor-faktor
dalam respon-respon siswa.
2) Keterandalan
( reliabilitas )
Syarat umum
yang juga sama pentingnya dengan kesahihan adalah keterandalan evaluasi.
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan yakni tingkat
kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat.
Faktor-faktoryang mempengaruhi adalah sebagai berikut:
Faktor-faktoryang mempengaruhi adalah sebagai berikut:
a. Panjang tes.
b. Sebaran
skor.
c. Tingkat
kesulitan tes.
d. Objektivitas.
3) Kepraktisan
( objektifitas )
Dalam memilih tes dan instrumen
evaluasi yang lain kepraktisan merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan.
Kepraktisan evaluasi terutama dipertimbangkan saat memilih tes atau instrumen
evaluasi lain yang dipubliksikan oleh suatu lembaga. Kepraktisan evaluasi dapat
diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen evaluasi baik
dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi, memperoleh
hasil,mapunkemudahan dalam menyimpannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrumen evaluasi adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrumen evaluasi adalah sebagai berikut:
a. Kemudahan
mengadministrasi.
b. Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi.
c. Kemudahan
menskor.
d. Kemudahan
interpretasi dan aplikasi.
e. Tersedianya
bentuk instrumen evaluasi yang ekuivalen.
MACAM –
MACAM EVALUASI
1 Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada
setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan/topik, dan dimaksud untuk
mengetahui sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana
yang telah direncanakan. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengontrol sampai
seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pkok bahasan
tersebut. Ukuran keberhaslan atau kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah
penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan (TIK) yang
telah ditetapkan sebelumnya.
2 Evaluasi sumiatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada
setiap akhir satu-satuan waktu yang didalamnya tercskup lebih dari satu pokok
bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didk telah dapat
berpindah dari satu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi
sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran
tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam
satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
3 Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostic dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostic dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal ataupengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru dapat member bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostic ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh meteri yang telah diberikan.
Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostic dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostic dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal ataupengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru dapat member bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostic ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh meteri yang telah diberikan.
EVALUASI
HASIL BELAJAR
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan
pengukuran pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan
tentang tingkat hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
a.
Fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar
Fungsi evaluasi hasil belajar adalah
sebagai berikut:
Evaluasi
hasil belajar memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu:
1) Selektif
Hasil evaluasi dapat digunakan dalam
rangka menyeleksi calon siswa / peserta didik yang baru.
2) Diagnostik
dan pengembangan
Hasil daripada evaluasi hasil belajar
dapat digunakan dalam rangka menyeleksi calon siswa baru.
3) Penempatan
Para lulusan yang ingin bekerja perlu
menyiapkan transkip nilai program yang telah ditempuhnya yang juga memuat nilai
– nilai hasil belajar
4) Pengukuran
hasil belajar
Hasil daripada evaluasi hasil belajar
dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana peserta didik dapat memahami
pelajaran yang telah diajarkan.
Tujuan evaluasi belajar
Sebagaimana diuraikan
pada bagia terdahulu bahwa evaluasi dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus
terkait dengan pembelajaran, evaluasi dilaksanakan dengan tujuan :
1. Mendeskripsikan
kemampuan belajar siswa.
2. Mengetahui tingkat keberhasilan PBM.
3. Menentukan tuidak
lanjut hasil penilaian.
4. Memberikan
pertanggung jawaban (account tability).
b. Sasaran
hasil belajar
Sasaran dari hasil belajar
ini meliputi:
a) Ranah
kognitif
Sasaran hasil belajar dalam ranah ini meliputi;
Pengetahuan
Pemahaman
Penggunaan/penerapan
Analisis,
sintetif, dan evaluatif
b) Ranah
afektif
Sasaran dalam ranah afektif ini meliputi;
Menerima
Merespon
Menilai
Mengorganisasi
Karakterisasi
c) Ranah psikomotorik.
Sedangkan sasaran evaluasi dalam ranah psikomotorik ini yaitu meliputi;
Gerakan tubuh yang mencolok
Ketepatan gerakan yang dikoordinasikan
Perangkat komunikasi non verbal
Kemampuan berbicara.
c. Prosedur
evaluasi hasil belajar.
a) Persiapan
e
Menetapkan pertimbangan keputusan yang dibutuhkan.
e
Menggambarkan informasi yang dibutuhkan.
e
Menetapkan informasi yang telah tersedia.
b) Penyusunan
Menentukan jenis test yanga akan disusun
Membuat kisi – kisi butir soal
Meneta butir soal
Menulis/menyusun butir soal
c) Pelaksanaan
pengukuran
·
Tempat pengukuran
·
Menyelakasanakan pengukuran
·
Menata dan mengadministarsi lembar soal
dan jawaban agar lebih mudah menskor.
d) Pengolahan
hasil penilaian
§ Menskor
§ Mengubah
skor mentah menjadi skor standard
§ Mengkonversikan
nilai standar kedalam nialai akhir.
e) Pengolahan
hasil penilaian:
·
Menskor
·
Mengubah skor mentah menjadi skor
standard
·
Mengkonversikan nilai standar kedalam
nialai akhir.
f) Penafsiran
hasil penilaian:
·
Klasikal
·
Individual
g) Pelaporan
dan penggunaan hasil evaluasi:
·
Pembuatan laporan
·
Penggunaan hasil evaluasi
EVALUASI
HASIL PEMBELAJARAN
Evaluasi
pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar secara sistemik
evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen system pembelajaran yang
mencakup:
Komponen
input:perilaku awal siswa.
Komponen
input instrumental; kemampuan professional tenaga kependidikan.
Komponen
proses: prosedur pelaksanaan pembelajaran
Komponen
output; hasil pembelajaran yang memadai ketercapaian tujuan.
a. Fungsi
dan tujuan evaluasi pembelajaran.
Evaluasi
pembelajaran berfungsi dan bertujuan untuk:
1) Untuk
pengembangan
Untuk mengembangkan suatu program
pendidikan yang meliputi program studi,kurikulum dll.
2) Untuk
akreditasi
Berbeda dengan fungsi yang
pertama,evaluasi juga berfungsi dan bertujuan untuk menetapkan kedudukan suatu
program pembelajaran berdasarkan ukuran tertentu.
b. Sasaran
evaluasi hasil pembelajaran
Sasaran evaluasi pembelajaran bertujuan untuk menjawab pertanyaan
tentang apa yang dinilai dalam system pembelajaran. Sehubungan dengan itu,
terdapat 4 hasil pokok yang dapat dijadikan sasaran evaluasi hasil pembelajaran
yaitu:
a) Evaluasi
tujuan pembelajaran
Setelah berlangsung proses pembelajaran
maka,perlu dilakukan evaluasi tentang tujuan dan pembelajaran tersebut.
b) Evaluasi
unsur dinamis pembelajaran.
Unsur-unsur pembelajaran pada hakikatnya
merupakan unsur penunjang dalam proses pembelajaran. Unsur – unsur tersebut
meliputi:
Evaluasi terhadap motivasi belajar
siswa.
Evaluasi terhadap bahan pelajaran
Evaluasi terhadap alat bantu belajar
Evaluasi terhadap suasana belajar
Evaluasi terhadap suasana subjek didik.
c) Evaluasi
pelaksanaan pembelajaran
Sasaran ini perlu dinilai karena untuk
mengetahui derajat keterlaksanaan daripada pembelajaran itu sendiri.
Aspek
– aspek yang perlu dinilai terdiri dari:
a. Tahap
permulaan meliputi:
e
Metode yang digunakan
e
Penyampaian materi
e
Kegiatan siswa dan guru serta penggunaan
unsur penunjang.
b. Tahap
inti pembelajaran meliputi;
e
Metode yang digunakan
e
Materi yang disajikan
e
Kegiatan siswa dan guru serta unsur –
unsur penunjang.
c. Tahap
akhir meliputi:
e
Kesimpulan yang dibuat mengenai materi
e
Kegiatan siswa dan guru
e
Prosedur teknik penilaian
d) Evaluasi
kurikulum GBPP meliputi:
Sasaran ini perlu dilakukan karena
berkenaan pelaksanaan tertentu kurikulum.
Dalam
hal ini evaluuasi berpijak pada pertanyaan- pertanyaan sbb:
1)
Berapa luas/banyak mengenai tingkat
ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan?
2)
Sejauh mana ruang lingkup dan urutan
pokok bahasan yang telah disampaikan diserap oleh siswa?
3)
Bagaimana tingkat pelaksanaannya dan
sejauh mana?
c. Prosedur
evaluasi pembelajaran.
ada
beberapa teknik yang dapat digunakan sebagai prosedur evaluasi pembelajaran
yaitu sebagai berikut:
1) Studi
kasus
Studi kasus
adalah suatu prosedur evaluasi dalam upaya mempelajari satu orang siswa atau
sekelompok siswa yang dijadikan sebagai kasus dengan cara menghimpun data dan
informasi semua pihak yang terkait dengan kasus tersebut.
2) Inventories
dan questionnaires
Humprey dan tratler
mengemukakan maksud dari inventories adalah sebagai berikut:
µ Memungkinkan
siswa secara pasti masalah – masalah spesifik dari daerah masalah yang ada.
µ Siswa
mengenal bahwa mereka mempunyai masalah – masalah umum.
µ Memberikan
informasi kepada sekolah mengenai masalah yang dihadapi siswa secara
keseluruhan.
Sedangkan
questionaires diartikan sebagai sesuatu yang terdiri dari satu seri pertanyaan
dengan maksud dapat dijawab oleh murid yang akan dinilai itu mengenai : minat,sikap,pendapat
dll.
3) Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh
epidensi tentang murid secara langsung dari murid itu sendiri atau dari
teman-temannya.
maaf ya kalau editannya kurang baik............. *@_@*.....C.B.....(Cah Bukit).....*@_@*....
maaf ya kalau editannya kurang baik............. *@_@*.....C.B.....(Cah Bukit).....*@_@*....
sumber referensi blog ini sebagai berikut :
1. Dr. Dimyati Dan Drs. Mudjino.2006.
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
2. Drost, J.I.G.M.S.J. 2001. Sekolah
Mengajar atau Mendidik. Yogyakarta: Kanisius.
3. Nana Sudjana. 1996. Model-Model
Mengajar CBSA. Bandung: Sinar Baru. http://pakguruonline.pendidikan.net.
4. http://mamatsasak.blogspot.com/2010/01/evaluasi-belajar-dan-pembelajaran_04.html
minggu 26 juni 2011 19:15.
aslmkum, minta ngopas ya :)
BalasHapus